Revolusi Pemuda



Bab 1
Tentara dan Badan Perjuangan

Pada Akhir September 1945 telah jelas bahwa BKR-BKR bukan lagi merupakan organisasi-organisasi yang efektif atau berguna. Pada tanggal 5 oktober Sukarno menandatangani pengumuman resmi mengenai pembentukan Tentara Keamanan Rakyat atau yang dikenal dengan singkatan TKR, dan pada hari berikutnya ia mengangkat Suprijadi menjadi menteri Keamanan Rakyat pengaruh kedua tindakan ini adalah langkah kongkrit untuk membangun Tentara Nasional.
Pada 14 Oktober sebagian besar bekas perwira KNIL di Jakarta mengeluarkan pernyataan umum bahwa mereka menganggap jatuhnya belanda pada tahun 1942 sebagai alas an untuk melepaskan mereka dari sumpah setiap pada ratu belanda, dan  mereka sekarang siap memberikan kesetiaan dan kepatuhan yang sepenuhnya kepada pemerintah Republik Indonesia.
Pada tanggal 12 nopember 1945 di Yogyakarta tepat pada saat jatuhnya kabunet Sukarno berlangsung koperensi yang dikuasai oleh anggota-anggota staf Urip dan komando-komando divisi dan resimen dari Jawa Tengah. Problem pertama yang dihadapi dalam koperensi itu adalah pemilihan seorang panglima besar. Ada perdebatan antara KNIL dan Peta mengenai calon yang akan dipilih dan terpilihlah Sudirman meskipun dengan sedikit prolehan suara.
Enam minggu setelah koperensi di Yogyakarta, tepatnya pada tanggal 18 Desember, pemerintah syahrir denga rasa enggan mengumumkan pengangkatanya secara resmi sebagai panglima besar.pelantikan cabinet Syahrir ini menadakan pertentangan dan persaingan agak lama antara pemerintah dan komando tertinggi militer. Tidak satu pihakpun yang puas dengan koperensi di Yogyakarta.
Tepat tanggal 25 Oktober diumumkan konggres pemuda akan dilaksanakan mulia tanggal 10 sampai 11 Nopember di Yogyakarta, yang disponsori oleh pemimpin-pemimpin pemuda setempat. Enam hari kemudian suatu kongres pendahuluan berlangsung di ibu kota kraton dengan masing-masing utusan dari API ( Jakarta),Gerpri (Yogya karta), Pelopor (Jakarta), AMRI (Jawa Tengah),PRI (Surabaya),PRI (Bandung), IPI ( Jakarta),Pemuda Muhammadiyah Mataram, Nahdatul UlamaSurabaya,Pemuda Khatolik, Pemuda Protestan, dan Persatuan Pemuda Putera dan Puteri Jakarta.serta staf Wartawan Kementrian Penerangan.
Pada tanggal 10 Nopember tercatat 580 utusan da 700 peninjau hadir. Selain itu kehadiran Sukarno, Hatta dan enam Menteri lainnya mendakan pentingnya rapat di muka umum. Dan pada sore harinya tujuh dari 28 organisasi menyatakan bahwa mereka melebur dalam satu organisasi  Pemusa Sosialis Indonesia atau PeSinDo.
Pada tanggal 11 Nopember untuk membentu suatu struktur federative yang longgar untuk mengkoordinasiakan kegiatan-kegiatan pemuda dimasa mendatang, suatu dewan pimpinan pusat dibentuk dan terpilihlah Chaerul sebagai pemimpin umum. setelah  kongres delegasi-delegasi Pesindo melangsungkan siding sendiri dibawah kepemimpinan  sementara Chaerul, kemudian dalam siding tersebut terpilihlah Krisubanu dari PRI Surabaya sebagai ketua Pesindo.
Program Pesindo antara lain:
1.      Pesindo harus menggunakan setiap kesempatan untuk mempercepat terciptanya masyarakat Sosialis Indonesia
2.      Menjalankan radikan revoloesioner.
3.      Memperkuat hubungan-hubungan dengan sahabat-sahabat yang sepaham di luar Negeri.
4.      Terciptanya tentara yang beridiologi kerakyatan dan pemisahan tentara dari rakyat dan penghapusan cara militer.
Pada tanggal 7 Januari 1946 ketika cabinet melangsungkan siding istimewa untuk pertama kalinya di Yogyakarta  khusus untuk membahas program Pesindo dengan pemimpin-pemimpin Pesindo.















BAB 2
Tan Malaka dan Kebangkitan Persatuan Perjuangan

Banyak paradox di awal revolusi ialah  factor-faktor dan kekuatan-kekuatan di belakang kebangkitan kekuasaan Syahrir dan Amir dalam bulan Nopember 1945 telah menciptakan salah satu oposisi yang kuat terhadap mereka.
Saat lahirnya cabinet Syahrir unsure-unsur pertentangan yang hebat telah siap. Cabinet itu diserang karena 2 hal.
  1. Karena tidak mewakili semua golongan.
  2. Program cabinet lebih mengutamakan diplomsi dengan Balanda.
Sultan Ibrahim, gelar Datuk Tan Malaka diangkat menjadi wakil komintren Asia Tenggara dalam pertengahan tahun 1923, pada bulan Desember ia mendirikan markas besar di Kraton. I berusaha bertemu dengan Sut Yat-Sen dan pimpinan-pimpinan koumantiang lainnya untuk membangun Perburuhan Timur Merah yang akan membuat buruh-buruh angkutan di Timur bias mengikuti perkembangan kaum revosioner di Barat.
Pada bulan September setelah cabinet pertama dibentuk, Tan Malaka menujungi President Sukarno dirumah dokter pribadinya, dr. Suharto. Pada percakapan yang disaksikan oleh Sajuti Melik, Tan Malaka mendesak Sukarno untuk mengundurkan diri ke pedalaman dan ia juga mengemukakan berbagai metode untuk mengatur perlawanan yang efektif.
            Pada tanggal 3 Januari 1946, di purwokerto SaJuti Melik mengadakan Kongres untuk mendesak perbentukan badan kordinasi seluruh Indonesiauntuk mengarahkan perlawanan langsung terhdap inggris. Tan Malaka berdiri di mimbar untuk memberikan pidato umumnya pertama di Indonesia sejak tahun 1922. Setelah berpidato Tan Malaka mengumumkan program-nya yang berisi tujuh pokok, yang kemudian menjadi bahan perdebatan sengit selama beberapa bulan berikutnya:
  1. Beruding diatas pengakuan kemerdekaan 100%
  2. Pemerintahan Rakyat ( dalam arti sesuai haluan pemerintah dengan kemauan rakyat)
  3. Tentara Rakyat ( sesuai haluan terntara dengan kemauan rakyat)
  4.  Melucuti tentara Jepang
  5. Mengurus tawanan bangsa Eropa.
  6. Menyita dan menyelanenggarakan pertanian musuh (kebun)
  7. Menyita dan mengurus perindustrisn (pabrik,bengkel,tambang dll).
Pada tanggal 11 Januari Kedaulatan Rakyat merupakan surat kabar yang paling pengting di Yogyakarta memuat sepucuk surat terbuka dari partai Sosialis yang mendesak semua partai dan organisasi untuk berdifusi kedalam satu Barisan Nasional dengan program bersama.
Pada tanggal 15 dan 16 Januari diadakan koperensi .  setelah pidato Tan Malaka disetujuilah nama Front Perjuangan Rakyat atau PP” Partai Kecil”  yang terdiri dari sebelas anggota dibentuk untuk membuat usul-usul kongkrit.
Akhir bulan Januari, barisan partai PP semakin bertambah luas dengan ikutnyaBKPRI dan beberapa badan perjuangan besar seperti : Barisan Benteng,, Badan perjuangan Jawa Tengah,timur dan Barat, BPRI, Bung Tomo,Masyumi,Pesindo dan PBI. Kampanye yang dilakuakn Tan Malaka pada akhir bulan Januari telah mencapai puncak keberhasilan tertinggi.



















BAB  3
Kejatuhan Kabinet

Menjelang akhir Nopember1945 surabaya sepenuhnya telah jatuh ditangan sekutu. Dan pihak Indonesia telah berkecamuk di Bandung  pada tanggal 25sampai 26 Desember dan sebuah ultimatum yang menuntut bagian utara kota itu dibersikan dari orang Indonesia dalam tempo 48 jam.
Pada tanggal 19 Nopember telah memerintahkan semua kesatuan meliter di dalam dan sekitar Jakrta agar pindah keluar kota itu. Pada tanggal 13 Desember kesatuan-kesatuan Inggris melancarkan serangan Udara dan Darat yang ganas di sekitar daerah Bekasisebagai balas dendam terhadap kaum tani setempat yang telah membunuh beberapa penerbang  Inggris dan India yang jatuh disana pada tanggal 23 Nopember.
Pada tanggal 11 Desember Merdeka memeberitakan pertempuran berat di Sukabumi, Bogor, Ambarawa, Semarang, dan Jawa Timur. Sementara diluar pulau Jawa Belanda dan Australian memperkuat genggamannya pad wilayah Indonesia Timur dan Kaliamantan. Sementara Inggris mengusai daerah Sumatra.
Pada tanggal 25 sampai 27 Nopember , cabinet Syahrir disetuji oleh 84 suara. Tetapi pemerintah terpaksa menerima prinsip bahwa keanggotaan bersama dalam cabinet dan badan pekerja tidak akakn diizinkan lagi.
Pada 7 Februari Syahrir berpidato dalam musyahwarah Pangreh Praja se-Jawa dan tokoh-tokoh pemerintahan daerah dengan kata-kata yang bersifat mendamaikan namun sedikit mengecam sisa-sisa feodalisme dalam pemerintahan. Tema utama pidatonya adalah imbauan kepada pejabat-pejabat dari zaman belanda maupun Jepang, untuk bekerjasama dengan pemerintah untuk pembangunan.
Masyumi melangsungkan kongres pada tanggal 11 sampai 13 Februari di Surakarta secara eksplisit menyetujui telegram tanggal 6 Februari dan menuntut perbentukan pemerintahn koalisi nasional yang sungguh-sungguh untuk mneghadapi tantangan belanda.
Cabinet akhirnya tunduk kepada tekanan ini. Pada tanggal 16 Februari badan pekerja mengadakan siding dalam keadaan krisis. Wibawa cabinet say itu teru-menerus turun sejak bangkitnya Persatuan Perjuangan yang di pimpin Tan Malaka.
Pada tanggal 23 FebruariSyahrir secara rahasia mengirim sepucuk surat kepada Sukarno, meskipun presiden tidak menrimanya secara resmi sampai tangga 28 Februari, pada saat itu KNPI melangsungkan sidang dan pada hari itu pemerintahan telah jatuh.
Ketika Syahris bangkit dan berkuas pada bulang Mopember 1945  hampir tidak ada organisasi yang berdiri. Tetapi pada bulan Februari Persatuan Perjuangan disingkat PP yang di bentuk oleh Tan Malaka berkembang hingga lunsinan. PP berusaha membangun suatu persatuan di antara organisasi-organisasi karena saat itu tidak adanya persatua organisasi

























BAB  4
Krisis Bulan Maret

Kemenangan Persatuan Perjuangan mulai tampak pada akhir Februari.  PP berhasil menyelenggarakan demontrasi-demontrasi besar-besaran di Yogyakarta pada tanggal 17 Februari untuk merayakan enam bulan kemerdekaan.
Pada tanggal 26 Februari Syahrir tiba di Yogyakarta, setelah secara rahasia mengajukan permohonan pengunduran dirinya tersebar luas . pertentangan antara pendukung Syahrir danAmir dengan kekuatan-kekuatan yang mendukung  Tan Malaka dan Sudirman saat itu akan di pecahkan secara tuntas.
Pada tanggal 17 Februari, presiden memberikan pidato penting di Malaka yang menyatakan bahwa perdana mentri tetap pada pendiriannya mempertahankan kemerdekaan 100%. Jika kelak Syahrir tidak mempertahankan kemerdekaan 100% maka presiden berhak memberhentikannya.
Pada 28 Februari Sukarno  mengambil pimpinan untuk mendukung pemimpin-pemimpin Sosialis. Ia mengatakan bahwa ia ingin melihat suatu cabinet-koalisi yang          mewakili semua golongan politik yang bersar namun  kebijaksanaan-kebijaksanaan yangdiambil sejalan dengan pemerintahan Syahrir.
KNPI pada tanggal 2 Maret mengadakan sidang , Hatta mengumumkan kembali bahwa Syarir telah terpilih menjadi formatur sebuah cabinet baru. Kemudian KNPI memberitahukan bahwa pemerintahan kolisi ini akan bekerja atas dasar lima pokok program:
  1. Pemerintah berunding dengan Vaan Mook atas dasar pengakuan Negara Republik Indonesia 100%
  2. Pemerintah mempersiapkan rakyat dan Negara di segala bidang politik,ketentaraan,politik dan sosial.
  3. Mencapai susunan pemerintahan pusat dan daerah berdasarkan demokrasi
  4. Pemerintah berusaha sekuat-kuatnya untuk menyempurnakan produksi dan pembadian makanan dan pakaian.
  5. Perusahaan dan perkebunan yangpenting hendaknya oleh pemerintah mengambil tindakan seperlunya sehingga memenuhi maksud sebagaimana tercantun dalam Undang-Undang Dasar pasal 33 (hal kesejahteraan Sosial)

Ringkasan lima pokok itu jelas menolak desakan Tan Malaka supaya melakukan ekonomi perang,pertukaran langsung antara petani dan buruh, penitaan harta benda musuh, dan pemberian senjata kepada rakyat.
Pada tanggal 4 Maret pemimpin Pesindo melangsungkan rapat dan mengecam kepemimpinan PP karena sikapnya yang bermusuhan terhada pemerintah.
Pada 12 Maret Sjahrir mengumukan komposisi kabinetnya yang baru.( anggota baru ditandai dengan bintang)
Adapun susunan kabinet Syahrir II, adalah sebagai berikut:
No.
Bidang Menteri
Nama Menteri
1.
Perdana Menteri
Sutan Syahrir
2.
Menteri Luar Negeri
Sutan Syahrir
3.
Menteri Muda Luar Negeri
4.
Menteri Dalam Negeri
5.
Menteri Pertahanan
6.
Menteri Muda Pertahanan
7.
Menteri Kehakiman
8.
Menteri Penerangan
9.
Menteri Keuangan
10.
Menteri Pertanian/Persediaan
Ir. Baginda Zainudin Rasad
11.
Menteri Muda Pertanian/Persediaan
Ir. R Saksono Prawiroharjo
12.
Menteri Perdagangan/Perindustrian
13.
Menteri Pekerjaan Umum
14.
Menteri Muda Pekerjaan Umum
15.
Menteri Sosial
16.
Menteri Muda Sosial
17.
Menteri Perhubungan
18.
Menteri Pengajaran
19.
Menteri Agama
20.
Menteri Kesehatan
21.
Menteri Muda Kesehatan
22.
Menteri Negara

Daftar terlihat jelas jauhnya cabinet dari pemenuhan criteria suatu pemerintahan koalisi.
Pada tanggal 13 singga 16 Maret surat rahasia dikirmkan ke Yogyakarta, yang memerintahkan penangkapan para pemimpin PP. karena, Sukarno,Hatta dan Amir telah melibatkan diri mereka sendiri kepada penolakan minimum program dan setuju denga program Sjahrir, maka mereka tidak mempunyai pilihan kecuali menerima penghancuran PP sebagai suatu yang logis.
Pada tanggal 22 Maret pemerintah mengumumkan telah menangkap Tan Malaka. Penangkapan dilakukan oleh pejabat yang berwenang. Pada 18 Maret pemerintah menyatakan akan mengambil tindakan keras terhadap orang yang bertindak atau berbicara untu ‘ menggelisahkan, menacaukan keadaan, dengan maksud mengdakan perpecahan dalam masyarakat atau merintangi perkerjaan penyelesaian pertahanan.
















BAB 5
Kaum Sosialis dan Revolusi Sosial

Sejak awal oktober kekacauan-kekacauan terjadi disekitar Serang. Gerombolan-gerombolan pemuda bersenjata membentuk polisi mereka sendiri ,mengantikan pasukan polisi tetap. Yang dianggap sebaga. ialat priayi . di pimpin oleh Tje’Mamat seorang jawara yang berasal dari Lampung mengadakan serangan langsung kepada jepang karena perananya mengarahkan romusha.
Sementara itu para kiai bergerak kearah selatan dengan dukungan santri-santri mereka yang menjadi anggota Hisbullah. Merka menyerang para penguasa seperti Bupati Lebak yang dibunuh,Bupati Pandegglang yang dipaksa melarikan diri.
Pada pertengahann Nopember gerakan-gerakan pemberontakan rakyat kabupaten tegal,brebes, dan pemalang bergabung denga Gabungan Badan Perjuangan tiga daerah atau GBP-3D yang dipimpin oleh Soekirman dan Soewigjo.pada tanggal 11 Desember GBP-3D berhasil Perkalongan, kemudian Soewigjo secara resmi dilantik oleh GBP-3D sebagai residen yang baru. Namun, pada tanggal 12 Desember TKR bergerak menyerang rezim revolusi dan berhasil merebut kembali Pekalongan
Pada 11 Desember terbentuk sebuag partai Laskar Rakyat yang diketuai oleh Engkoen Coerdian. Pada tanggal 8 Februari 1946 PKI menlangsungkan kongresnya di kota Cirebon pembicaraaan kongres tersebut tentang  revolusi sosial yang keras.
Pada tanggal  9 Mei yang dihadiri oleh 36 organisasi politik, setiap revolusi yang diambil secara aklamasi menuntut supaya panitia menyiapkan pemilihan itu di pilih oleh wakil-wakil badan-badan politik, supaya dewan perwakilan baru dipilih langsung oleh rakyat. Pada 17 Mei Sudarsono mengumumkan pembentukan panitian pemilihan untuk daerah Surakarta
Pada 28 Mei Barisan Benteng,Hisbullah dan Polisi Istimewa, memberikan waktu 48 jam kepada cabinet untuk melepaskan para tahanan. Jika tidak, mereka mengancam untu mengundurkan diri dari kepemimpinan organisasinya yang artinya merka tidak bias lagi mengndalikan pengikutnya yang marah. Ultimatum itu berhasil. Pada tanggal31 Mei cabinet mengumumkan bahwa Muwardi,Hadisunarto, dan muljhadi di bebaskan sebagai hasil pembahasan polisi istimewa Surakarta dan Soerjo.
Setelah bulan Mei 1946 politik nasional dan sekitarnya tidak bias melepaskan diri di Surakarta dan krisis yang menakibatkan munculnya kejadian kejadian aneh yang telah tercatat oleh sejarah sebagai peristiwa Tiga Juli.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contoh RPP MTK Satuan Kuantitas

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah Dasar             : SD Plus Bina Empat Lima Mata Pelajaran            :   Ma t ematika ...